Sponsor

Perkembangan Dunia Robot

         
         Perkembangan dunia robot saat ini sangat mencengangkan. banyak sekali negara-negara yang mengembangkan robot dengan berbagai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda-beda.Di Indonesia saja sudah banyak mahasiswa yang memenangkan kontes robot tingkat dunia berdasarkan kategori tertentu. saat ini kita sering melihat film-film yang didalamnya menunjukkan bagaimana hebatnya suatu robot dalam menyelesaikan tugas yang telah diprogramkan di dalamnya.
Tapi tahukah kamu bahwa pengembangan – pengembangan robot semacam ini telah ada sejak  zaman dahulu,  Ternyata bentuk robot atau makhluk yang seperti robot telah ada sebelum jaman masehi. Kita mungkin telah mengenal beberapa legenda masyarakat eropa tentang Golem (Makhluk seperti manusia yang terbentuk dari batu atau tanah liat) atau para pembantu Hephaestus yang terbuat dari mesin – mesin dari Yunani. Tapi tidak hanya berupa imajinasi saja, Ctesibius dari Alexandria (250 SM) telah berhasil membuat organ (alat musik) otomatis.
Sarjawan muslim, Al – Jazari (1136 – 1206 ) yang membuat sebuah rancangan tentang robot yang dapat diprogram. Robot menurut etimologinya berarti pekerja, yang bekerja keras, atau budak. Robot dapat diartikan sebagai mechanical creature (makhluk yang berbentuk seperti mesin). Keinginan manusia untuk menciptakan sebuah makhluk cerdas yang dapat bekerja tanpa protes dan patuh telah dilakukan sejak jaman renessaince hingga kini. Mulai dari sekedar rancangan dan impian lalu kini telah menjadi kenyataan.
Demikian pula kemajuan embedded system khususnya dibidang robotika. Kelahiran P3 yang menjadi cikal bakal ASIMO sebagai robot humanoid yang telah diterapkan untuk membantu manusia, telah menunjukkan betapa dahsyatnya perkembangan teknologi embedded khususnya bidang robotika.
Perkembangan robot saat ini ternyata dipandang positif oleh departemen militer Amerika Serikat. Dimulai dari proyek pesawat tanpa awak yang digunakan pada perang teluk II dan hingga robot yang mampu mendeteksi arah tembakan sniper. Pengembangan robot yang mampu menggantikan tentara manusia di medan perang tidak mustahil telah dilakukan oleh negara – negara maju. Makalah ini berfokus kepada kehadiran robot militer di masa depan, dimana di satu pihak kehadiran robot ini oleh pengembangnya dipandang dapat menurunkan angka kematian prajurit. Di pihak yang lain, keberadaannya hanya memperburuk keadaan saat ini.
Kemajuan perangkat keras khususnya mikroprosessor dan mikrokontroller turut serta mengambil bagian dalam teknologi robot. Mikroprosessor yang menjadi bagian terpenting dalam teknologi robot, mengakibatkan robot tidak lagi hanya dapat berjalan, tetapi dapat tersenyum, tertawa, sedih dengan melihat keadaan sekitar seperti Kismet robot buatan Dr Cynthia. Penemuan ini lalu mengakibatkan pembuatan robot tidak hanya berkonsentrasi pada gerak, jumlah kaki dan tugas kerja saja. Keinginan untuk dapat membuat robot yang memiliki perasaan seperti layaknya manusia dan kecerdasaan seperti manusia pun mulai dilakukan. Mimpi ini mungkin telah diwakili oleh film – film animasi Jepang seperti Astro  Boy atau Doraemon.
Jepang merupakan negara yang menghabiskan dana terbesar dalam riset dan proyek penelitian robot. Hal ini dapat dilihat dari implementasi robot yang dilakukan oleh negara ini. Mulai dari robot pelayan yang menyajikan makanan hingga robot yang mampu menggantikan seorang presenter televisi.
Sisi ambisius manusia dalam pengembangan robot ternyata tidak hanya berhenti pada bidang pelayanan umum. Keinginan membuat sebuah alat perang yang tidak mungkin menolak perintah dan tidak ragu dalam mengerjakan misi tentunya menjadi impian para petinggi militer di negara manapun juga.
Prajurit manusia dianggap memiliki banyak sekali kelemahan, seperti moral yang kadang naik dan turun. Keterlibatan perasaan saat menjalankan misi dan kemampuan untuk membangkang dari perintah. Hal ini juga tidak terlepas dari kurangnya minat para pemuda di negara maju untuk menjadi tentara. Sehingga wajib militer pun harus dikeluarkan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah ketika seorang prajurit gugur di medan perang, kepada keluarga yang ditinggalkan.
Banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh oleh sebuah negara jika mampu mengembangkan robot tentara ini. Tidak ada lagi prajurit yang harus dikobarkan, dan tidak ada lagi keluarga prajurit yang harus menangis karena sanak keluarganya tewas di medan pertempuran.
Robot – robot ataupun instrumen militer yang dibuat tentunya lebih efektif dibandingkan tentara manusia, mereka tidak ragu dalam menembakan peluru, rudal maupun misil ke arah orang dewasa maupun anak – anak. Tidak ada perasaan yang dilibatkan hanya perintah dan kode – kode instruksi yang  dijalankan dalam bentuk bit – bit oleh mikroprosessor, 100% efektif.
Manusia pun juga sudah menyadari akan ketakutan tentang kehadiran robot – robot dalam militer. Hal ini dapat dilihat dari film Terminator yang diproduksi oleh Hollywood. Dimana robot – robot militer lepas kontrol.

Comments

Popular Posts